ayanoukouji "SABRIAN"

pagi itu, gue berjalan menuju sekolah seperti biasa. langkah kaki gue tidak tergesa, tapi mantap—seolah bumi pun paham untuk tidak menghalangi arah gue. pandangan lurus ke depan, tak satu pun suara mengganggu fokus. di sekeliling, tatapan mata mulai bermunculan, bisik-bisik lirih seperti angin yang segan menyentuh. entah kenapa, keberadaan gue menciptakan ruang kosong yang tak terlihat. semua orang memperhatikan. bukan karena gue berisik—justru karena gue terlalu diam. gue bukan pusat perhatian... tapi perhatian yang mencari pusat, dan menemukannya dalam diri gue.

sebelum berangkat, gue sempat ngaca. dan saat itu terjadi hal aneh—bayangan gue menatap balik, bukan seperti cermin, tapi seperti seseorang yang terkesima. seakan-akan dia pun kagum melihat gue. bukan cuma karena tampang, tapi aura yang gak bisa dijelaskan. semua terasa berat, tapi gue tetap berdiri tegak. notifikasi hp terus berdatangan, ratusan pesan masuk, panggilan tak terjawab dari entah siapa. lalu, saat gue tiba di sekolah, seorang cewek pendek datang mendekat, wajahnya ragu, tapi langkahnya pasti. dia tanya nomor WA gue. gue jawab dingin: "maaf, aku gak main WA." bukan karena sok. tapi karena tidak semua orang siap berhubungan dengan sosok sekuat ini, kalau orang tau kalau cewe ini berhubungan Ama buronan kaya gw entah gimana nasibnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

klarifikasi untuk pak DOE

kepribadianku